Selasa, 15 Juni 2010

puisi




Kuceritakan kisahnya …..
Dan sekarang aku datang, sipencari(kebenaran) yang terahir,
Bukan untuk menolak memori inda,
Bukan untuk meraup egenggam pasir,
Tetapi untuk membuka lembaran-lembaran panjang tersembunyi ditimur dan dibarat,
Kurentangkan tangan dengan cinta untuk mengumpulkan lembaran itu,
Karena lembaran itu merupakan cerita kenangan pahlawam perempuan yang berjuang,
Kuabadikan kenangan-enangan itu di tempat yang layak.


Jika dunia diadili manusia
Dengan menekankan pikiran,
Maka ia akan melihatnya dalam
Kebenaran seorang musuh,
Membukusnya dalam jubah persahabatan.

Aku cinta pada-Mu dengan dua macam cinta:
Cinta yang sesungguh-sungguh dan cinta yang tidak patut.
Dari cinta yang sungguh-sungguh:
Aku sangat menikmati dalam mengigat-Mu untuk tidak mengenanang selain-Mu.
Dan untuk cinta yang tak patut :
Kubutuhkan rahasia-Mu sendiri untuk kulihat.
Jadi takada rasa sukur bagiku dalam kedua cinta itu:
Rasa sukur hanya kepada-mu.

Kubawa dua tongkat
Sedang temanku yang periang membawa walau satu:
Ini adalah anugerah atasku
Dan keisti mewaan itu
Hanya milikku.

Cangkirku, anggurku dan sahabatku
Kesemuanya tiga,dan aku akan
Memenuhi dengan kerinduan cinta,
Dan embuatnya menjadi empa.
Cangkir terahir dari kesenangan dan
Kebahagiaan ditangani oleh pembawa cangkir
Untuk masing-masing orang dalam barisan.
Bila aku melihat,
Aku melihat hanya kepada-Nya,
Dan bila aku sampei,
Aku tidak dapat melihat tanpa-Nya.
Jangan salahkan aku:
Aku mencintai keindahan-Nya dan,
Demi Allah, telingaku
Tak bisa mendengar teguran-Mu.
Betapa seringnya,dari kegembiraan
Dan kasih sayang tak tertahan,
Menybabkanku mengeluarkan air mata.
Bukan karena air mata berhentimengalir,
Atau keberadaanku dengan-Nya selama ini,
Atau dengan pedih mataku terkatub

Oh, sumber kesukaan hamba,
Harapan hamba, dukungan hamba,
Saabat hahba. Yang hamba hormati
Dan sumber segala maksud,
Engkau adalah jiwa hati hamba;
Engkau adalah harapan hamba.
Engkau adalah hiburan hamba.
Dan kerinduan-Mu adalah makanan hamba.
Betapa banyak berkah yang Engkau berikan kepada hamba,
Juga kesenangan dan kepandaian.
Saat ini cinta-Mu adalah berkah dan surga hamba.
Sangat jelas tertangkap oleh mata hati hamba.
Sepanjang hidup hamba tidak akan terlepas dari-Mu.
Engkau adalah kekuatan hamba kala dalam kegelapan.
Andai Engkau berkenan,dan, oh berkahilah hamba,
Kebahagiaan hamba telah mulei.


Sumber suka citaku,
Oh sahabat-sahabat seimanku,
Ada dalam kesunyianku,
Dan kekasihku selalu ada dalam kehidupanku.
Aku menjumpai tiada yang menggantikan cinta-Nya;
Dan cinta-Nya dipadang pasir adalah lukaku.
Jika aku mati dalam kerinduan dan
Dia masih belum kenyang,
Alangkah besar penderitaanku – alangkah besar penderitaan abadiku.
Meninggalkan seluruh alam, mengharapkan tanda-tanda cinta-Mu,
Kebesaran ini yang harus kucari.

Dikutip dari buku berjudul Pergulatan Hidup Perempuan Suci (RABI’AH AL-ADAWIAH) Dari Lorong Derita Mencapei Cinta Ilahi.
(Rabi’ah Al-adawiah adalah seorang perempuan yang terlahir dari kaum rendah, yang hidup seolah-olah dalam debu, yang meninggal dengan {nasip} sia-sia, begitu dihormati di antara para sufi, guru dari para guru yang bijak sana, seorang yang bijak sana, seorang yang sangat besar yang pernah hidup.

tentang tujuh dosa besar

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ
BAB TENTANG TUJU DOSA BESAR


حَدَّ ثَنَا عَبْدُ الْعَزِ يْزِ بْنِ عَبْدُ اللهِ قَالَ حَدَّثَنِيْ سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدِ اْلَمَدنِيْ الغَيْثِ عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّيْ اللهُ عًلًيْهِ وَسَلَّم قَالَ اِجْتَنِبُوْا السَّبْعَ المُوْبِقَاتِ قَالُوْايَارَسُوْلَ اللهِ وَمَاهُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِااللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ اِلَّابِالْحَقِّ وَاَكْل الرِّبَاوَاَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ(صَحِيْحُ الْبُخَارِيْ كِتَابُ الْوَصَايَا بَابُ قَوْلِ اللهِ تَعَالَي اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْ كُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتَامَيْ ظُلْمًا)

Dari Abu Huraira R.A,dari Nabi SAW, beliau bersabda:”jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan”mereka bertanya ,”wahei Rasulallah! apa itu?”Beliau bersabda:”syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengann alasan yang dibenarkan, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari medan perang, dan menuduh (berzina) tehadap wanita-wanita yang baik-baik dan beriman yang lalai”

HADIS PENDUKUNG

عَنْ حَدِيثِ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَبُوهُ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ قَالَ هُنَّ سَبْعٌ أَعْظَمُهُنَّ إِشْرَاكٌ بِاللَّهِ وَقَتْلُ النَّفْسِ بِغَيْرِ حَقٍّ وَفِرَارٌ يَوْمَ الزَّحْفِ مُخْتَصَرٌ

Artinya:”dari hadits Ubaid ibnu Umar bahwa Ayahnya (ia adalah seorng sahabat) berkata: seorang bertanya: “wahai Rasulallah, apakah dosa – dosa besar itu?, “jawab Beliau: dosa besar iru ada tujuh, yang paling besar adalah syirik pada Allah, membunuh jiwa tanpa ada alasan yang benar,dan lari dari medan peperangan disaat perang sedang berkobar.
Kandungan Hadits

Didalam hadis diatas mengandung keterangan tentang perkara yang bisa membinasakan dan berakikap dosa yang besar,yaitu”:

1. syirik kepada Allah
2. sihir
3. membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan
4. memakan riba
5. memakan harta anak yatim
6. melarikan diri dari medan pereng da
7. dan menuduh (berzina) wanita yang baik-baik